khohar

khohar
naruto

khohar

khohar
lucu

Rabu, 17 Maret 2010

lirik lagu ungu cinta gila

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Ungu Cinta Gila (ost.Sang Pemimpi)

Posting lirik ini di blog anda

[*]
Tahukah kau apa yang kau lakukan itu
Tahukah kau siksa diriku
Bertahun ku nantikan jawaban dirimu
Bertahun-tahun ku menunggu

[**]
Kau sangka aku akan menyerah
Kau sangka aku akan pasrah
Dirimu tak pedulikan aku
Walau cinta hanya untukmu
Walau kasih hanya untukmu
Walau sayang hanya untukmu
Untukmu.. untukmu.. untukmu..

[***]
Kau.. mimpi-mimpiku
Cinta gilaku, hanya padamu
Hanya kau, belahan jiwa
Cinta membara, tiada tara

Back to [*][**][***]

Untukmu.. untukmu.. untukmu..

Back to [***]

Back to [*]

Untukmu.. untukmu.. untukmu..

lirik lagu St 12 Memuja Mu

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu ST12 MemujaMu

Posting lirik ini di blog anda

Bila ku lihat bintang
Semua begitu indah
Terbentang di langit

Jika ku lihat bulan
Sungguh begitu indah
Membentang di langit

Semua apa yang ku lihat
Hanya Tuhan yang bisa
Menciptakan semua

Tuhan memberi keindahan yang terindah
Seisi langit dan bumi ciptaan-Mu Tuhan

Reff:
Biarkan aku berada di sini
Biar ku tahan laju angin
Ajarkan aku bersujud pada-Mu
Ajarkan aku untuk hidup

Tiada tuhan selain Allah
Allahu Akbar Allah Maha Besar
Ijinkan aku bersujud pada-Mu
Ku agungkan kebesaran-Mu

Tuhan memberi keindahan yang terindah
Seisi langit dan bumi ciptaan-Mu Tuhan

Back to Reff: 2x

lirik lagu Wali Mari Sholawat

Download via 4shared

Lirik lagu Wali Mari Sholawat

Posting lirik ini di blog anda

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah

Daripada kita pacaran
Lebih baik kita sholawatan
Daripada kita berduaan
Nanti bakal di hasut setan

Awas jangan dekat-dekatan
Kita ‘kan belum ada ikatan
Daripada dekat-dekatan
Mending kita sholawatan

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah

Bukan aku tak suka padamu
Bukan aku tak mau denganmu
Tapi aku mau liat dulu
Setebal apa imanmu

Sudahlah engkau lupakan
Anggap saja kita ta’arufan
Sudahlah jangan kau pikirkan
Mending kita sholawatan

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah


lirik lagu Wali Band Dik

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Wali Band Dik

Posting lirik ini di blog anda

E C#m F#m B
Dik, aku pinta kau akan slalu setia
E C#m F#m B
Dik, aku mohon kau slalu menemani
C#m A B
Saat ku tengah terluka
C#m A B
Kala ku tengah gundah

Chorus

C#m A
Ku akan menjagamu
B E
Di bangun dan tidurmu
A B E G#
Di semua mimpi dan nyatamu
C#m A
Ku akan menjagamu
B E
Tuk hidup dan matiku
A F#m B
Tak ingin, tak ingin kau rapuh

E C#m F#m B
Dik, jangan engkau pergi tinggalkan aku
E C#m F#m B
Dik, ingin aku cinta dan cinta slalu
C#m A B
Saat kau tengah terluka
C#m A B
Kala kau tengah gundah

Interlude: C#m A B B 2x

C#m A
Kau akan menjagaku
B E
Di bangun dan tidurku
A B E G#
Di semua mimpi dan nyataku
C#m A
Kau akan menjagaku
B E
Tuk hidup dan matiku
A F#m B
Tak ingin, tak ingin kau rapuh

C#m A B E A B E G#
C#m A B E A F#m B
C#m

lirik lagu Wali Baik Baik Sayang

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Wali Baik Baik Sayang

Posting lirik ini di blog anda

Aku tak ingin kau menangis bersedih
Sudahi air mata darimu
Yang aku ingin arti hadir diriku
Kan menghapus dukamu sayang

Karena bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengarkan aku

Reff:
Hanya satu pintaku untukmu dan hidupku
Baik baik sayang ada aku untukmu
Hanya satu pintaku di siang dan malammu
Baik baik sayang karna aku untukmu

Semua keinginan akan aku lakukan
Sekuat semampuku sayang
Karena bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengarkan aku

Back to Reff

lirik lagu Wali Yank

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Wali Yank

Posting lirik ini di blog anda

Yang.. Coba kau jujur padaku
Yang.. Foto siapa di dompetmu
Yang… Kok kamu diam begitu
Sayang jawab atau aku pergi sayang

#
Aku tak mau bicara
Sebelum kau cerita semua
Apa maumu, siapa dirinya
Tak betah bila ada yang lain
Jangan hubungi ku lagi
Ini bisa jadi yang terakhir
Aku ngerti kamu
Kau tak ngerti aku
Sekarang atau tak selamanya

Yang.. Jangan kira ku tak tahu
Yang.. Tak mudah kau bodohi ku
Yang… Tolong dengarkanlah aku
Tapi sayang
Masih pantaskah kau kupanggil sayang

Back to #

Salahmu mau bicara
Dan ku akan cerita semua
Apa mauku, siapa dirinya
Karna memang tak ada yang lain
Terus hubungiku lagi
Jangan bilang ini yang terakhir
Aku ngerti kamu
Kamu ngerti aku
Aku sayang kamu selamanya

Back to Reff

lirik lagu D " Masiv Cinta Ini Membunuhku

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu D'Masiv Cinta Ini Membunuhku

Posting lirik ini di blog anda

Kau membuat ku berantakan
Kau membuat ku tak karuan
Kau membuat ku tak berdaya
Kau menolakku acuhkan diriku

Bagaimana caranya untuk
Meruntuhkan kerasnya hatimu
Ku sadari ku tak sempurna
Ku tak seperti yang kau inginkan

[Reff]
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku

Bagaimana caranya untuk
Meruntuhkan kerasnya hatimu
Ku sadari ku tak sempurna
Ku tak seperti yang kau inginkan

Back to Reff

lirik lagu D " Masiv Jangan Menyerah

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu DMasiv Jangan Menyerah

Posting lirik ini di blog anda

ak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi

Reff 1:
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalkani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Back to Reff 1

Reff 2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal Putus asa

Back to Reff 1
Back to Reff 2

lirik lagu D Masiv Ft. Keviin Aprilio Rindu Setengah Mati

Download via ziddu - 4shared

Lirik lagu DMasiv ft. Kevin Aprilio Rindu Setengah Mati (Ost.Kejora Dan Bintang)

Posting lirik ini di blog anda

Aku ingin engkau ada disini
Menemaniku saat sepi
Menemaniku saat gundah

Berat hidup ini tanpa dirimu
Ku hanya mencintai kamu
Ku hanya memiliki kamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tahu
Aku rindu setengah mati

Meski tlah lama kita tak bertemu
Ku slalu memimpikan kamu
Ku tak bisa hidup tanpamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tahu
Ku tak bisa hidup tanpamu
Aku rindu…

lirik lagu Geisha Jika Cinta Dia

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Geisha Jika Cinta Dia

Posting lirik ini di blog anda

Terlampau sering kau buat air mataku
Tak pernah kau tahu dalamnya rasa cintaku
Tak banyak inginku jangan kau ulangi
Menyakiti aku sesuka kelakuanmu
Ku bukan manusia yang tidak berfikir
Berulang kali kau lakukan itu padaku

Reff:
Jika cinta dia jujurlah padaku
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia ku coba mengerti

Teramat sering kau membuat patah hatiku
Kau datang padanya tak pernah kutahu
Kau tinggalkan aku disaat ku butuh kan mu
Cinta tak begini selama ku tahu
Tetapi ku lemah karena cintaku padamu

*
Jika cinta dia jujurlah padaku
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia ku coba mengerti
Mungkin kau bukan cinta sejati dihidupku

Back to * 2x

lirik lagu Geisha Takkan Pernah Ada

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Geisha Takkan Pernah Ada

Posting lirik ini di blog anda

Dia memang hanya dia
Ku s’lalu memikirkannya
Tak pernah ada habisnya
Benar dia, benar hanya dia
Ku s’lalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Harta yang paling terindah
Di perjalanan hidupku
Sejak derap denyut nadiku
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya

Reff:
Ku ingin kau tahu isi hatiku
Kaulah yang terakhir dalam hidupku
Tak ada yang lain hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada

Benar dia, benar hanya dia
Ku s’lalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya

Back to Reff

Ku ingin kau selalu di pikiranku
Kau yang selalu larut dalam darahku
Tak ada yang lain
Hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada

lirik lagu Armada Buka Hatimu

Lirik lagu Armada Buka Hatimu

Posting lirik ini di blog anda

Aku telah lelah mengikuti
Semua langkah kakimu
Dan berharap bisa memilikimu

Berbagai cara telah aku lakukan
Untuk hidupmu
Hingga aku mengorbankan hidupku

Buka hatimu
Bukalah sedikit untukku
Sehingga diriku
Bisa memilikimu

Berbagai cara telah aku lakukan
Untuk hidupmu
Hingga aku mengorbankan hidupku

reff:

Buka hatimu
Bukalah sedikit untukku
Sehingga diriku
Bisa memilikimu

Betapa sakitnya
Betepa perihnya hatiku
Selalu dirimu tak menganggap ku ada

back to reff:

lirik lagu Kotak Masih Cinta

Download via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Kotak Masih Cinta

Posting lirik ini di blog anda

Intro : A E F#m 2x
E C#m
Tik,.,tik,.,.tik
F#m B
Waktu berdetik
G#m C#m A B
Tak mungkin bisa ku hentikan
E C#m F#m B
Maumu jadi mauku
G#m C#m A B
Pahitpun itu ku tersenyum

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu

E C#m
Tik,.,tik,.,.tik,.,.
F#m B
Air mataku
G#m C#m A B
Biar terjatuh dalam hati
E C#m F#m B
Mau ku tak penting lagi
G#m C#m A B
Biar ku buat bahagiamu

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B A
Jadi diriku, yang masih cinta

interlute : A G#m F#m 2x B

A B G#m C#
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B E
Jadi diriku, yang masih cinta

Code : F#m A D

lirik lagu Viera Rasa Ini

ownload via ziddu - 4shared - rapidshare

Lirik lagu Vierra Rasa Ini

Posting lirik ini di blog anda

Ku tak percaya kau ada di sini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia kau ada di sini
Menghapus semua sakit yang kurasa

Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih..

Reff :
Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi , menjadi miliknya
Namun salahlah aku, bila ku pernah merasa ini

Na nana nanana nana nanana

Back to *, Reff

Selasa, 16 Maret 2010

Lirik lagu Kotak Pelan Pelan Saja

Posting lirik ini di blog anda

Kutahu kamu pasti rasa
Apa yang kurasa

Kutahu cepat atau lambat
Kamu ‘kan mengerti

Hati bila dipaksakan
Pasti takkan baik

Pantasnya kamu mencintai,
Yang juga cintai dirimu
Cinta kamu…..

Reff:
Lepaskanlah, Ikatanmu
Dengan Aku
Biar Kamu Senang
Bila Berat
Melupakan Aku
Pelan-Pelan Saja

Tak Ada Niat Menyakiti
Inilah Hatiku

Pantasnya kamu mencintai,
yang juga cintai dirimu
Cinta kamu…..

lirik lagu Armada Mau Dibawa Kemana

Lirik lagu Armada Mau Dibawa Kemana

Posting lirik ini di blog anda

Intro : A

A
Semuanya telah kuberi
A
dengan kesungguhan hati
D A
Untukmu hanya untukmu

A
Tak perlu kau tanya lagi
A
siapa pemilik hati ini
D A E
Kau tahu pasti dirimu

Bm
tolong lihat aku
Dm E
dan jawab pertanyaanku

Chorus
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
jika kau terus menunda-nunda dan
Dm E
dan tak pernah nyatakan cinta
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
Ku tak akan terus jalani
Dm E
tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku

Intro : A Bm D

A
Tak perlu kau tanya lagi
A
siapa pemilik hati ini
D A E
Kau tahu pasti dirimu

Bm
tolong lihat aku
Dm E
dan jawab pertanyaanku

Chorus
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
jika kau terus menunda-nunda dan
Dm E
dan tak pernah nyatakan cinta
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
Ku tak akan terus jalani
Dm E
tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku

Interlude : D A/C# Bm E
D A/C# Bm F#m C#m E

Bm
tolong lihat aku
Dm E
dan jawab pertanyaanku

Chorus
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
jika kau terus menunda-nunda dan
Dm E
dan tak pernah nyatakan cinta
D Dm A
Mau dibawa kemana hubungan kita
Bm
Ku tak akan terus jalani
Dm E
tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku

Outro A

Rabu, 03 Maret 2010

dongeng Ayam dan Sapi

Advertisement

Ayam dan Sapi

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 8.3/10 (45 votes cast)
22452-bigthumbnail

Sapi dan Ayam

“Kenapa sih”, kata seorang kaya pada pelayannya, “Orang-orang mengataiku pelit. Padahal semua orang kan tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku punya pada yayasan sosial dan panti asuhan?” “Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi,” jawab pelayannya. “Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam. ‘Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan’, kata ayam pada sapi. ‘Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ?’”

“Apakah anda tahu apa jawaban sang sapi?”, kata pelayan.

Sang sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup.”

GD Star Rating
loading...

dongeng Pohon Apel

Advertisement

Pohon Apel

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 9.2/10 (39 votes cast)

Apple_TreeSuatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.

“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”
“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.
Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

“Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel.
“Aku sedih,” kata anak lelaki itu.
“Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya.
Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

“Maaf anakku,” kata pohon apel itu.
“Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.
“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

GD Star Rating

dongeng Seekor Anak Singa

Advertisement

Seekor Anak Singa

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 8.5/10 (49 votes cast)

Singa dan Kambing

Singa dan Kambing

Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan tubuhnya yang lemah. Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan hangatnya kasih sayang seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sang induk kambing. Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambing pergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing itu. Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam komunitas kambing. Ia menyusu, makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya.

Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yang mulai berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu mengembik bukan mengaum! la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda dengan kambing-kambing lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa dirinya adalah seekor singa.

Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas masuk memburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarian panik. Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.

“Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan aumanmu yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!” Kata induk kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar. tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa lari serigala.

Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah, “Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat itu!”

Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya. Serigala itu gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah akhir hidupnya!

Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras, “Emmbiiik!”

Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk lagi.

Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing. Seketika itu juga ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa bermental kambing itu!

Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anak singa itu dengan cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing mengaduh. Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?

Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu. Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega, dengan sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa bangun.

Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat.

Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit. Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.

Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan berkata, “Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takkan memangsa anak singa!

Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu ketakutan,

“Jangan bunuh aku, ammpuun!”

“Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak singa!”

Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, “Tidak aku anak kambing! Tolong lepaskan aku!”

Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman tapi suara embikan, persis seperti suara kambing.

Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa bersuara kambing dan bermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa itu melihat bayangan dirinya sendiri.

Lalu membandingkan dengan singa dewasa.

Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, “Oh, rupa dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!”

“Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing!” Tegas singa dewasa.

“Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!”

“Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor raja hutan!” Kata sang singa dewasa.

Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras. Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan. Tak jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa itu.

Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, “Aku adalah seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!”

Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.

GD Star Rating

dongeng lilya , Peri Tak Bersayap

Advertisement

Lilya, Peri Tak Bersayap

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 8.4/10 (82 votes cast)

Pada suatu hari ada seorang peri bernama Lilya, dia adalah peri yang tidak mempunyai sayap tidak seperti peri-peri yang lain nya, dia sering diejek oleh teman-temannya karena tidak mempunyai sayap, tapi dia tak perduli apa yang dikatakan oleh teman-temannya. Peri Lilya mendengar kabar kalau Raja Duyung menyimpan sepasang sayap cantik. Lalu Peri Lilya pergi ke tempat Raja Duyung, tetapi dia hanya bertemu dengan Putri Duyung “hei sedang apa kalian di sini?” tanya Putri Duyung.

cute-fairy1“Aku ingin tahu di mana keberadaan Raja Duyung?” tanya Peri Lilya.
“Raja Duyung sedang diculik oleh brutus” kata Putri Duyung dengan sedihnya.
“Astaga, mengapa Raja Duyung bisa diculik, Bukannya Brutus adalah pesuruh Peri Jahat? Kita harus segera menolong Raja Duyung”, kata Peri Lilya.
“Aku juga ingin menolong Raja, tetapi aku tak bisa karena Raja ditawan di bawah laut yang dalam sekali”
“Ya sudah aku ingin membantu mu”, kata Peri Lilya
“Besok kita bertemu lagi di sini”

Pulanglah Peri Lilya ke rumahnya, dia tinggal di dalam rumah bunga, dan dia ditemani oleh hewannya yang bernama Sifi. Pagi-pagi sekali Sifi sudah membangunkan Peri Lilya. Lalu Peri Lilya langsug pergi ke air terjun, di sana Putri Duyung sudah menunggu, “Ayo kita langsung mencari Raja Duyung.”, ajak Putri Duyung.

Tapi Peri Lilya tidak bisa bernafas dalam air karena dia peri, “Nich makan saja” kata Putri Duyung.
“Apa Ini?”
“Ini adalah rumput laut yang bisa membuat peri bernafas dalam air bila dia memakannya.”
“Baik aku akan memakannya.”

Putri Duyung dan Peri Lilya langsung ke berenang dan menyelam ke laut, “Ayo kita ke tempat paranormal kita bisa tahu di mana raja duyung berada”, ajak Peri Lilya.

Lalu mereka bertemu dengan paranormal, “nih aku beri kan saja kalian balon,dan kalian harus mengikuti kemana balon itu pergi,dan bila balon itu pecah berarti di situ rajamu ditawan.”

“Terimakasih” mereka telah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan lalu mereka sampai di penjara dimana Raja Duyung ditawan oleh Brutus. Kebetulan saat itu Brutus yang jahat sedang pergi. Dan Peri Lilya dan Putri Duyung pun membebaskan Raja Duyung.

purple_pink_fairy_wings“Terimakasih kalian telah membebaskan saya dari Brutus.”
“Oh sama-sama Raja”, jawab mereka berdua.

Lalu tiba-tiba Raja Duyung memberikan sesuatu kepada Peri Lilya, dan tiba-tiba saja Peri Lilya berubah menjadi peri bersayap yang sangat cantik “aku punya sayap” Peri Lilya sangat senang mempunyai sayap.

“Terimakasih Raja Duyung”, kata Peri Lilya.
Lalu dia pulang ke rumah, “Hey teman-teman sekarang aku sudah punya sayap.”
“Waw sayapmu indah sekali” kata peri yang lain akhirnya Peri Lilya bisa jalan-jalan bersama teman-temannya dengan sayap itu.

Dikirim oleh: Hasna Naurah Nurusyamsa – nauraxxx@yahoo.co.id

GD Star Rating
loading...

legenda Si Rusa dan Si Kulomang

Advertisement

Si Rusa dan Si Kulomang

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 7.8/10 (4 votes cast)
Siput

Siput

Pada jaman dahulu di sebuah hutan di kepulauan Aru, hiduplah sekelompok rusa. Mereka sangat bangga akan kemampuan larinya. Pekerjaan mereka selain merumput, adalah menantang binatang lainnya untuk adu lari. Apabila mereka itu dapat mengalahkannya, rusa itu akan mengambil tempat tinggal mereka.

Ditepian hutan tersebut terdapatlah sebuah pantai yang sangat indah. Disana hiduplah siput laut yang bernama Kulomang. Siput laut terkenal sebagai binatang yang cerdik dan sangat setia kawan. Pada suatu hari, si Rusa mendatangi si Kulomang. Ditantangnya siput laut itu untuk adu lari hingga sampai di tanjung ke sebelas. Taruhannya adalah pantai tempat tinggal sang siput laut.

Dalam hatinya si Rusa itu merasa yakin akan dapat mengalahkan si Kulomang. Bukan saja jalannya sangat lambat, si Kulomang juga memanggul cangkang. Cangkang itu biasanya lebih besar dari badannya. Ukuran yang demikian itu disebabkan oleh karena cangkang itu adalah rumah dari siput laut. Rumah itu berguna untuk menahan agar tidak hanyut di waktu air pasang. Dan ia berguna untuk melindungi siput laut dari terik matahari.

Pada hari yang ditentukan si Rusa sudah mengundang kawan-kawannya untuk menyaksikan pertandingan itu. Sedangkan si Kulomang sudah menyiapkan sepuluh teman-temannya. Setiap ekor dari temannya ditempatkan mulai dari tanjung ke dua hingga tanjung ke sebelas. Dia sendiri akan berada ditempat mulainya pertandingan. Diperintahkannya agar teman-temanya menjawab setiap pertanyaan si Rusa.

Begitu pertandingan dimulai, si Rusa langsung berlari secepat-cepatnya mendahului si Kulomang. Selang beberapa jam su rusa sudah sampai di tanjung kedua. Nafasnya terengah-engah. Dalam hati ia yakin bahwa si Kulomang mungkin hanya mencapai jarak beberapa meter saja. Dengan sombongnya ia berteriak-teriak, “Kulomang, sekarang kau ada di mana?” Temannya si Kulomang pun menjawab, “aku ada tepat di belakangmu.” Betapa terkejutnya si Rusa, ia tidak jadi beristirahat melainkan lari tunggang langgang.

Hal yang sama terjadi berulang kali hingga ke tanjung ke sepuluh. Memasuki tanjung ke sebelas, si Rusa sudah kehabisan napas. Ia jatuh tersungkur dan mati. Dengan demikian si Kulomang dapat bukan saja mengalahkan tetapi juga memperdayai si Rusa yang congkak itu. (Aneke Sumarauw, “Si Rusa dan Si Kulomang,” Cerita Rakyat dari Maluku.

GD Star Rating

legenda Asal Gunung Tangkuban Perahu

Advertisement

Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 8.6/10 (73 votes cast)
tangkuban perahu

tangkuban perahu

Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat Parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.

Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati.

Dayang Sumbi sangat cantik dan cerdas, banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Galau hati Dayang Sumbi melihat kekacauan yang bersumber dari dirinya. Atas permitaannya sendiri Dayang Sumbi mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi pun menikahi Si Tumang dan dikaruniai bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring selalu ditemani bermain oleh Si Tumang yang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan, gagah perkasa dan sakti.

Pada suatu hari Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya Si Tumang untuk mengejar babi betina yang bernama Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, Sangkuriang marah dan membunuh Si Tumang. Daging Si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah Si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka dan diusirlah Sangkuriang.

Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi – ibunya, begitu juga sebaliknya. Terjalinlah kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya.

Dayang Sumbi pun berusaha menjelaskan kesalahpahaman hubungan mereka. Walau demikian, Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan mejadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi setangkai unga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

GD Star Rating

legenda Ratu Aji Bidara Putih

Advertisement

Ratu Aji Bidara Putih

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 9.2/10 (6 votes cast)
ratu aji bidara putih dan tentara lipan

ratu aji bidara putih dan tentara lipan

Kecamatan Muara Kaman (Kalimantan Timu) terletak di tepi aliran sungai Mahakam. Jaraknya cukup jauh dari kota Samarinda. Keadaan perkampungannya terdiri dari rumah-rumah papan yang sederhana. Di wilayah ini beredar sebuah cerita legenda yang amat dikenal oleh penduduk. Kisah tentang seorang ratu yang cantik jelita dengan pasukan lipan raksasanya.

Dahulu kala negeri Muara Kaman diperintah oleh seorang ratu namanya Ratu Aji Bidara Putih. Ratu Aji Bidara Puthi adalah seorang gadis yang cantik jelita. Anggun pribadi dan penampilannya serta amat bijaksana. Semua kelebihannya itu membuat ia terkenal sampai di mana-mana; bahkan sampai ke manca negara. Sang Ratu benar-benar bagaikan kembang yang cantik, harum mewangi. Maka tidaklah mengherankan apabila kemudian banyak raja, pangeran dan bangsawan yang ingin mempersunting sebagai istri.

Pinangan demi pinangan mengalir bagai air sungai Mahakam yang tak pernah berhenti mengalir. Namun sang Ratu selalu menolak. “Belum saatnya aku memikirkan pernikahan. Diriku dan perhatianku masih dibutuhkan oleh rakyat yang kucintai. Aku masih ingin terus memajukan negeri ini,” ujarnya.

Kemudian pada suatu hari muncullah sebuah jung atau kapal besar dari negeri Cina. Kapal itu melayari sungani Mahakam yang luas bagai lautan. Menuju ke arah hulu. Hingga akhirnya berlabuh tidak jauh dari pelabuhan negeri Muara Kaman.

Penduduk setempat mengira penumpang kapal itu datang untuk berdagang. Sebab waktu itu sudah umum kapal-kapal asing datang dan singgah untuk berdagang. Akan tetapi ternyata penumpang kapal itu mempunyai tujuan lain.

Sesungguhnya kapal itu adalah kapal milik seorang pangeran yang terkenal kekayaannya di negeri Cina. Ia disertai sepasukan prajurit yang gagah perkasa dan amat mahir dalam ilmu beladiri. Kedatangannya ke Muara Kaman semata-mata hanya dengan satu tujuan. Bukan mau berdagang, tetapi mau meminang Ratu Aji Bidara Putih!

Kemudian turunlah para utusan sang Pangeran. Mereka menghadap Ratu AJi Bidara Putih di istana negeri. Mereka membawa barang-barang antik dari emas, dan keramik Cina yang terkenal. Semua itu mereka persembahkan sebagai hadiah bagi Ratu Aji Bidara Putih dari junjungan mereka. Sambil berbuat demikian mereka menyampaikan pinangan Sang Pangeran terhadap diri Ratu Aji Bidara Putih.

Kali ini sang Ratu tidak langsung menolak. Ia mengatakan bahwa ia masih akan memikirkan pinangan Sang Pangeran. Lalu dipersilakannya para utusan kembali ke kapal. Setelah para utusan meninggalkan istana, Ratu memanggil seorang punggawa kepercayaannya.

“Paman,” ujarnya, “para utusan tadi terasa amat menyanjung-nyanjung junjungannya. Bahwa pangeran itu tampan, kaya dan perkasa. Aku jadi ingin tahu, apakaah itu semua benar atau cuma bual belaka. Untuk itu aku membutuhkan bantuannmu.”

“Apa yang mesti saya lakukan, Tuanku?” tanya si punggawa.

“Nanti malam usahakanlah kau menyelinap secara diam-diam ke atas kapal asing itu. Selidikilah keadaan pangeran itu. Kemudian laporkan hasilnya kepadaku.”

“Baik, Tuanku. Perintah Anda akan saya laksanakan sebaik-baiknya.” Ketika selimut malam turun ke bumi, si punggawa pun berangkat melaksanakan perintah junjungannya. Dengan keahliannya ia menyeberangi sungai tanpa suara. Lalu ia melompat naik ke atas geladak kapal yang sunyi. Dengan gerak-gerik waspada ia menghindari para penjaga. Dengan hati-hati ia mencari bilik sang pangeran. Sampai akhirnya ia berhasil menemukannya.

Pintu bilik yangsangat mewah itu tertutup rapat. Tetapi keadaan di dalamnya masih benderang, tanda sang pangeran belum tidur. Si punggawa mencari celah untuk mengintip kedalam, namun tidak menemukan. Maka akhirnya ia hanya dapat menempelkan telinga ke dinding bilik, mendengarkan suara-suara dari dalam.

Pada saat itu sebenarnya sang Pangeran Cina sedang makan dengan sumpit, sambil sesekali menyeruput arak dari cawan. Suara decap dan menyeruput mulutnya mengejutkan sipunggawa. “Astaga.. suara ketika makam mengingatkanku kepada… kepada apa, ya?” pikir si Punggawa sambil mengingat-ingat. Kemudian si Punggawa benar-benar ingat. Pada waktu ia berburu dan melihat babi hutan sedang minum di anak sungai. Suaranya juga berdecap-decap dan menyeruput seperti itu. Ia juga teringat pada suara dari mulut anjing dan kucing ketika melahap makanan.

“Ah ya … benar-benar persis … persis seperti suara yang kudengar! Jadi jangan-jangan..” Tiba-tiba mata si punggawa terbelalak. Seperti orang teringat sesuatu yang mengejutkan. Hampir serentak dengan itu ia pun menyelinap meninggalkan tempat bersembunyi. Ia meninggalkan kapal dan cepat-cepat kembali untuk melaporkan kepada Ratu Aji Bidara Putih.

“Kau jangan mengada-ada, Paman,” tegur Ratu setelah mendengar laporan punggawa itu.

“Saya tidak mengada-ada, Tuanku! Suaranya ketika makan tadi meyakinkan saya, ” kata si punggawa. “Pangeran itu pasti bukan manusia seperti kita. Pasti dia siluman! Entah siluman babi hutan, anjing atau kucing. Pokoknya siluman! Hanya pada waktu siang ia berubah ujud menjadi manusia! Percayalah Tuanku. Saya tidak mengada-ada..”

Penjelasan si punggawa yang meyakinkan membuat Ratu Aji Bidara Putih akhirnya percaya. Tidak lucu, pikirnya, kalau ia sampai menikah dengan siluman. Padahal banyak raja dan pangeran tampan yang telah meminangnya. Maka pada keesokan harinya dengan tegas ia menyatakan penolakannya terhadap pinangan pangeran itu.

Sang Pangeran amat murka mendengar penolakan Ratu Aji Bidara Putih. Berani benar putri itu menolaknya. Dalam kekalapannya ia segera memerintahkan pada prajuritnya untuk menyerang negeri Muara Kaman.

Para prajurit itu menyerbu negeri Muara Kaman. Kentara bahwa mereka lebih berpengalaman dalam seni bertempur. Para prajurit Muara Kaman terdesak, korban yang jatuh akibat pertempuran itu semakin bertambah banyak. Sementara para prajurit suruhan sang pangeran makin mendekat ke arah istana.

Ratu Aji Bidara Putih merasa sedih dan panik. Namun kemudian ia berusaha menenangkan pikirannya. Ia mengheningkan cipta. setelah itu ia mengunyah sirih. Kemudian kunyahan sepah sirih digenggamnya erat-erat. Lalu berkata, “Jika benar aku keturunan raja-raja yang sakti, terjadilah sesuatu yang dapat mengusir musuh yang sedang mengancam negeriku!”

Serentak dengan itu dilemparkannya sepah sirih itu ke arena pertempuran… dan , astaga..lihatlah! Tiba-tiba sepah sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak jumlahnya! Lipan-lipan yang panjangnya lebih dari satu meter itu segera menyerang para prajurit Pangeran Cina. Para prajurit itu menjadi ketakutan. Mereka lari tunggang-langgang dan kembali ke kapal.

Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Tiga ekor lipan raksasa mewakili kelompoknya. Mereka berenang ke kapal, lalu membalikkannya hingga kapal itu tenggelam beserta seluruh penumpangnya dan isinya… Tempat bekas tenggelamnya kapal itu hingga kini oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan. Konon, menurut empunya cerita, dulu di tempat ini sesekali ditemukan barang-barang antik dari negeri Cina.

Diceritakan kembali oleh : Dwianto Setyawan (Majalah Bobo no. 2, 1986)

GD Star Rating

legenda Asal Usul Selat Bali

Advertisement

Asal Usul Selat Bali

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 8.7/10 (22 votes cast)
selat bali

selat bali

Pada jaman dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Manik Angkeran. Ayahnya seorang Begawan yang berbudi pekerti luhur, yang bernama Begawan Sidi mantra. Walaupun ayahnya seorang yang disegani oleh masyarakat sekitar dan memiliki pengetahuan agama yang luas, tetapi Manik Angkeran adalah seorang anak yang manja, yang kerjanya hanya berjudi dan mengadu ayam seperti berandalan-berandalan yang ada di desanya.Mungkin ini karena ia telah ditinggal oleh Ibunya yang meninggal sewaktu melahirkannya. Karena kebiasaannya itu, kekayaan ayahnya makin lama makin habis dan akhirnya mereka jatuh miskin.

Walaupun keadaan mereka sudah miskin, kebiasaan Manik Angkeran tidak juga berkurang, bahkan karena dalam berjudi ia selalu kalah, hutangnya makin lama makin banyak dan ia pun di kejar-kejar oleh orang-orang yang dihutanginya. Akhirnya datanglah Manik ketempat ayahnya, dan dengan nada sedih ia meminta ayahnya untuk membayar hutang-hutangnya. Karena Manik Angkeran adalah anak satu-satunya, Begawan Sidi Mantra pun merasa kasihan dan berjanji akan membayar hutang-hutang anaknya.

Maka dengan kekuatan batinnya, Begawan Sidi Mantra mendapat petunjuk bahwa ada sebuah Gunung yang bernama Gunung Agung yang terletak di sebelah timur. Di Gunung Agung konon terdapat harta yang melimpah. Berbekal petunjuk tersebut, pergilah Begawan Sidi Mantra ke Gunung Agung dengan membawa genta pemujaannya.

Setelah sekian lama perjalanannya, sampailah ia ke Gunung Agung. Segeralah ia mengucapkan mantra sambil membunyikan gentanya. Dan keluarlah seekor naga besar bernama Naga Besukih.

“Hai Begawan Sidi Mantra, ada apa engkau memanggilku?” tanya sang Naga Besukih.

“Sang Besukih, kekayaanku telah dihabiskan anakku untuk berjudi. Sekarang karena hutangnya menumpuk, dia dikejar-kejar oleh orang-orang. Aku mohon, bantulah aku agar aku bisa membayar hutang anakku!”

“Baiklah, aku akan memenuhi permintaanmu Begawan Sidi Mantra, tapi kau harus menasehati anakmu agar tidak berjudi lagi, karena kau tahu berjudi itu dilarang agama!”

“Aku berjanji akan menasehati anakku” jawab Begawan Sidi Mantra.

Kemudian Sang Naga Besukih menggetarkan badannya dan sisik-sisiknya yang berjatuhan segera berubah emas dan intan.

“Ambillah Begawan Sidi Mantra. Bayarlah hutang-hutang anakmu. Dan jangan lupa nasehati dia agar tidak berjudi lagi.”

Sambil memungut emas dan intan serta tak lupa mengucapkan terima kasih, maka Begawan Sidi Mantra segera pergi dari Gunung Agung. Lalu pulanglah ia ke rumahnya di Jawa Timur. Sesampainya dirumah, di bayarlah semua hutang anaknya dan tak lupa ia menasehati anaknya agar tidak berjudi lagi.

Tetapi rupanya nasehat ayahnya tidak dihiraukan oleh Manik Angkeran. Dia tetap berjudi dan mengadu ayam setiap hari. Lama-kelamaan, hutang Manik Angkeran pun semakin banyak dan ia pun di kejar-kejar lagi oleh orang-orang yang dihutanginya. Dan seperti sebelumnya, pergilah Manik Angkeran menghadap ayahnya dan memohon agar hutang-hutangnya dilunasi lagi.

Walaupun dengan sedikit kesal, sebagai seorang ayah, Begawan Sidi Mantra pun berjanji akan melunasi hutang-hutang tersebut. Dan segera ia pun pergi ke Gunung Agung untuk memohon kepada Sang Naga Besukih agar diberikan pertolongan lagi.

Sesampainya ia di Gunung Agung, dibunyikannya genta dan membaca mantra-mantra agar Sang Naga Besukih keluar dari istananya.

Tidak beberapa lama, keluarlah akhirnya Sang Naga Besukih dari istananya.

“Ada apa lagi Begawan Sidi Mantra? Mengapa engkau memanggilku lagi?” tanya Sang Naga Besukih.

“Maaf Sang Besukih, sekali lagi aku memohon bantuanmu agar aku bisa membayar hutang-hutang anakku. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi dan aku sudah menasehatinya agar tidak berjudi, tapi ia tidak menghiraukanku.” mohon Begawan Sidi Mantra.

“Anakmu rupanya sudah tidak menghormati orang tuanya lagi. Tapi aku akan membantumu untuk yang terakhir kali. Ingat, terakhir kali.”

Maka Sang Naga menggerakkan tubuhnya dan Begawan Sidi Mantra mengumpulkan emas dan permata yang berasal dari sisik-sisik tubuhnya yang berjatuhan. Lalu Begawan Sidi Mantra pun memohon diri. Dan setiba dirumahnya, Begawan Sidi Mantra segera melunasi hutang-hutang anaknya.

Karena dengan mudahnya Begawan Sidi Mantra mendaptkan harta, Manik Angkeran pun merasa heran melihatnya. Maka bertanyalah Manik Angkeran kepada ayahnya, “Ayah, darimana ayah mendapatkan semua kekayaan itu?”

“Sudahlah Manik Angkeran, jangan kau tanyakan dari mana ayah mendapat harta itu. Berhentilah berjudi dan menyabung ayam, karena itu semua dilarang oleh agama. Dan inipun untuk terakhir kalinya ayah membantumu. Lain kali apabila engkau berhutang lagi, ayah tidak akan membantumu lagi.”

Tetapi ternyata Manik Angkeran tidak dapat meninggalkan kebiasaan buruknya itu, ia tetap berjudi dan berjudi terus. Sehingga dalam waktu singkat hutangnya sudah menumpuk banyak. Dan walaupun ia sudah meminta bantuan ayahnya, ayahnya tetap tidak mau membantunya lagi. Sehingga ia pun bertekad untuk mencari tahu sumber kekayaan ayahnya.

Bertanyalah ia kesana kemari, dan beberapa temannya memberitahu bahwa ayahnya mendapat kekayaan di Gunung Agung. Karena keserakahannya, Manik Angkeran pun mencuri genta ayahnya dan pergi ke Gunung Agung.

Sesampai di Gunung Agung, segeralah ia membunyikan genta tersebut. Mendengar bunyi genta, Sang Naga Besukih pun merasa terpanggil olehnya, tetapi Sang Naga heran, karena tidak mendengar mantra-mantra yang biasanya di ucapkan oleh Begawan Sidi Mantra apabila membunyikan genta tersebut.

Maka keluarlah San Naga untuk melihat siapa yang datang memangilnya.

Setelah keluar, bertemulah Sang Naga dengan Manik Angkeran. Melihat Manik Angkeran, Sang Naga Besukih pun tidak dapat menahan marahnya.

“Hai Manik Angkeran! Ada apa engkau memanggilku dengan genta yang kau curi dari ayahmu itu?”

Dengan sikap memelas, Manik pun berkata “Sang Naga bantulah aku. Berilah aku harta yang melimpah agar aku bisa membayar hutang-hutangku. Kalau kali ini aku tak bisa membayarnya, orang-orang akan membunuhku. Kasihanilah aku.”

Melihat kesedihan Manik Angkeran, Sang Naga pun merasa kasihan.

“Baiklah, aku akan membantumu.” jawab Sang Naga Besukih.

Setelah memberikan nasehat kepada Manik Angkeran, Sang Naga segera membalikkan badannya untuk mengambil harta yang akan diberikan ke Manik Angkeran. Pada saat Sang Naga membenamkan kepala dan tubuhnya kedalam bumi untuk mengambil harta, Manik Angkeran pun melihat ekor Sang Naga yang ada dipemukaan bumi dipenuhi oleh intan dan permata, maka timbullah niat jahatnya. Manik Angkeran segera menghunus keris dan memotong ekor Sang Naga Besukih. Sang Naga Besukih meronta dan segera membalikkan badannya. Akan tetapi, Manik Angkeran telah pergi. Sang Naga pun segera mengejar Manik ke segala penjuru, tetapi ia tidak dapat menemukan Manik Angkeran, yang ditemui hanyalah bekas tapak kaki Manik Angkeran.

Maka dengan kesaktiannya, Sang Naga Besukih membakar bekas tapak kaki Manik Angkeran. Walaupun Manik Angkeran sudah jauh dari Sang Naga, tetapi dengan kesaktian Sang Naga Besukih, ia pun tetap merasakan pembakaran tapak kaki tersebut sehingga tubuh Manik Angkeran terasa panas sehingga ia rebah dan lama kelamaan menjadi abu.

Di Jawa Timur, Begawan Sidi Mantra sedang gelisah karena anaknya Manik Angkeran telah hilang dan genta pemujaannya juga hilang. Tetapi Begawan Sidi Mantra tahu kalau gentanya diambil oleh anaknya Manik Angkeran dan merasa bahwa anaknya pergi ke Gunung Agung menemui Sang Naga Besukih. Maka berangkatlah ia ke Gunung Agung.

Sesampainya di Gunung Agung, dilihatnya Sang Naga Besukih sedang berada di luar istananya. Dengan tergesa-gesa Begawan Sidi Mantra bertanya kepada Sang Naga Besukih “Wahai Sang Besukih, adakah anakku Manik Angkeran datang kemari?”

“Ya, ia telah datang kemari untuk meminta harta yang akan dipakainya untuk melunasi hutang-hutangnya. Tetapi ketika aku membalikkan badan hendak mengambil harta untuknya, dipotonglah ekorku olehnya. Dan aku telah membakarnya sampai musnah, karena sikap anakmu tidak tahu balas budi itu. Sekarang apa maksud kedatanganmu kemari, Begawan Sidi Mantra?”

“Maafkan aku, Sang Besukih! Anakku Cuma satu, karena itu aku mohon agar anakku dihidupkan kembali.” mohon Sang Begawan.

“Demi persahabatan kita, aku akan memenuhi permintaanmu. Tapi dengan satu syarat, kembalikan ekorku seperti semula.” kata Sang Naga Besukih.

“Baiklah, aku pun akan memenuhi syaratmu!” jawab Begawan Sidi Mantra.

Maka dengan mengerahkan kekuatan mereka masing-masing, Manik Angkeran pun hidup kembali. Demikian pula dengan ekor Sang Naga Besukih bisa kembali utuh seperti semula.

Dinasehatinya Manik Angkeran oleh Sang Naga Besukih dan Begawan Sidi Mantra secara panjang lebar dan setelah itu pulanglah Begawan Sidi Mantra ke Jawa Timur. Tetapi Manik Angkeran tidak boleh ikut pulang, ia harus tetap tinggal di sekitar Gunung Agung. Karena Manik Angkeran sudah sadar dan berubah, ia pun tidak membangkang dan menuruti perintah ayahnya tersebut.

Dan dalam perjalanan pulangnya, ketika Begawan Sidi Mantra sampai di Tanah Benteng, di torehkannya tongkatnya ke tanah untuk membuat batas dengan anaknya. Seketika itu pula bekas torehan itu bertambah lebar dan air laut naik menggenanginya. Dan lama kelamaan menjadi sebuah selat. Selat itulah yang sekarang di beri nama “Selat Bali”.

Sumber: bali-directory.com

legenda Asal Usul Telaga Biru

Advertisement

Asal Usul Telaga Biru

Print This Post Print This Post
VN:F [1.8.3_1051]
Rating: 9.0/10 (22 votes cast)
telaga biru

telaga biru

Dibelahan bumi Halmahera Utara (Maluku Utara) tepatnya di wilayah Galela dusun Lisawa, di tengah ketenangan hidup dan jumlah penduduk yang masih jarang (hanya terdiri dari beberapa rumah atau dadaru), penduduk Lisawa tersentak gempar dengan ditemukannya air yang tiba-tiba keluar dari antara bebatuan hasil pembekuan lahar panas. Air yang tergenang itu kemudian membentuk sebuah telaga.

Airnya bening kebiruan dan berada di bawah rimbunnya pohon beringin. Kejadian ini membuat bingung penduduk. Mereka bertanya-tanya dari manakah asal air itu? Apakah ini berkat ataukah pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Apa gerangan yang membuat fenomena ini terjadi?

Berita tentang terbentuknya telaga pun tersiar dengan cepat. Apalagi di daerah itu tergolong sulit air. Berbagai cara dilakukan untuk mengungkap rasa penasaran penduduk. Upacara adat digelar untuk menguak misteri timbulnya telaga kecil itu. Penelusuran lewat ritual adat berupa pemanggilan terhadap roh-roh leluhur sampai kepada penyembahan Jou Giki Moi atau Jou maduhutu (Allah yang Esa atau Allah Sang Pencipta) pun dilakukan.

Acara ritual adat menghasilkan jawaban “Timbul dari Sininga irogi de itepi Sidago kongo dalulu de i uhi imadadi ake majobubu” (Timbul dari akibat patah hati yang remuk-redam, meneteskan air mata, mengalir dan mengalir menjadi sumber mata air).

Dolodolo (kentongan) pun dibunyikan sebagai isyarat agar semua penduduk dusun Lisawa berkumpul. Mereka bergegas untuk datang dan mendengarkan hasil temuan yang akan disampaikan oleh sang Tetua adat. Suasana pun berubah menjadi hening. Hanya bunyi desiran angin dan desahan nafas penduduk yang terdengar.

Tetua adat dengan penuh wibawa bertanya “Di antara kalian siapa yang tidak hadir namun juga tidak berada di rumah”. Para penduduk mulai saling memandang. Masing-masing sibuk menghitung jumlah anggota keluarganya. Dari jumlah yang tidak banyak itu mudah diketahui bahwa ada dua keluarga yang kehilangan anggotanya. Karena enggan menyebutkan nama kedua anak itu, mereka hanya menyapa dengan panggilan umum orang Galela yakni Majojaru (nona) dan Magohiduuru (nyong). Sepintas kemudian, mereka bercerita perihal kedua anak itu.

Majojaru sudah dua hari pergi dari rumah dan belum juga pulang. Sanak saudara dan sahabat sudah dihubungi namun belum juga ada kabar beritanya. Dapat dikatakan bahwa kepergian Majojaru masih misteri. Kabar dari orang tua Magohiduuru mengatakan bahwa anak mereka sudah enam bulan pergi merantau ke negeri orang namun belum juga ada berita kapan akan kembali.

Majojaru dan Magohiduuru adalah sepasang kekasih. Di saat Magohiduuru pamit untuk pergi merantau, keduanya sudah berjanji untuk tetap sehidup-semati. Sejatinya, walau musim berganti, bulan dan tahun berlalu tapi hubungan dan cinta kasih mereka akan sekali untuk selamanya. Jika tidak lebih baik mati dari pada hidup menanggung dusta.

Enam bulan sejak kepergian Magohiduuru, Majojaru tetap setia menanti. Namun, badai rupanya menghempaskan bahtera cinta yang tengah berlabuh di pantai yang tak bertepi itu.

Kabar tentang Magohiduuru akhirnya terdengar di dusun Lisawa. Bagaikan tersambar petir disiang bolong Majojaru terhempas dan jatuh terjerembab. Dirinya seolah tak percaya ketika mendengar bahwa Magohiduuru so balaeng deng nona laeng. Janji untuk sehidup-semati seolah menjadi bumerang kematian.

Dalam keadaan yang sangat tidak bergairah Majojaru mencoba mencari tempat berteduh sembari menenangkan hatinya. Ia pun duduk berteduh di bawah pohon Beringin sambil meratapi kisah cintanya.

Air mata yang tak terbendung bagaikan tanggul dan bendungan yang terlepas, airnya terus mengalir hingga menguak, tergenang dan menenggelamkan bebatuan tajam yang ada di bawah pohon beringin itu. Majojaru akhirnya tenggelam oleh air matanya sendiri.

Telaga kecil pun terbentuk. Airnya sebening air mata dan warnanya sebiru pupil mata nona endo Lisawa. Penduduk dusun Lisawa pun berkabung. Mereka berjanji akan menjaga dan memelihara telaga yang mereka namakan Telaga Biru.

Telaga biru kala itu selalu tampak bersih. Airnya sejernih kristal berwarna kebiruan. Setiap dedaunan yang jatuh di atasnya tidak akan tenggelam karena seolah terhisap untuk dibersihkan oleh bebatuan yang ada di tepian telaga.

Sampai saat ini mitos asal-mula telaga Biru masih terus terjaga di masyarakat. Pasangan muda-mudi dari Galela dan Tobelo ada yang datang ke telaga ini untuk saling mengikat janji. Sebagai tanda ikatan mereka akan mengambil air dengan daun Cingacinga dan lalu meminumnya bersama. Air yang masih tersisa biasanya akan dipakai untuk membasuh kaki dan wajah. Maknanya adalah supaya jangan ada lagi air mata yang mengalir dari setiap ikatan janji dan hubungan.

Penduduk dusun Lisawa mula-mula kini telah tiada dan hanya menyisakan telaga Biru. Sayang kondisi telaga Biru saat ini kian merana akibat ditebangnya pepohonan di sekitar telaga. Hal ini semakin diperparah dengan hilangnya bebatuan di sekitar telaga yang telah berganti dengan tanggul beton. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan telaga ini sebagai tempat MCK sehingga banyak sampah plastik yang kini sangat merusak pemandangan. Belum lagi batang-batang pohon yang sengaja ditebang tidak pernah diangkat tetapi dibiarkan membusuk didalam air telaga.

Telaga Biru kini kembali menangis dan bertanya adakah orang yang dapat bertahan jika di dalam matanya kemasukan butiran pasir atau terkena pedihnya air sabun. Jika masih ada maka jangan wariskan derita ini pada anak cucumu. Ingat dan camkan bahwa negeri ini adalah pinjaman dari anak cucu kita!

Sumber: halmaherautara.com